Penyebab penjualan menurun faktornya banyak, termasuk ketika kita berbicara berjualan di marketplace.
Hal ini harus diketahui oleh para seller agar penjualannya kembali stabil.
Sebab, andai diabaikan dalam jangka waktu lama, toko Anda di marketplace bisa bangkrut.
Salah satu penyebabnya karena iklim marketplace yang sangat ketat.
Tanpa meningkatkan daya saing atau tidak tahu penyebab penjualan menurun, masa depan toko Anda terancam.
Oleh sebab itu, artikel berikut akan mengurai beberapa penyebab penjualan menurun, khususnya di marketplace yang dilansir dari berbagai sumber.
Simak baik-baik!
Penyebab Penjualan Menurun di Marketplace
Penjualan toko mulai turun? Minta pendampingan dari ORDAL sekarang!
1. Kualitas Produk atau Layanan Menurun
Salah satu penyebab paling krusial dari penurunan penjualan adalah menurunnya kualitas produk atau layanan.
Pelanggan bisa jadi merasa kecewa dengan produk yang tidak konsisten, layanan yang buruk, atau pengalaman negatif lainnya cenderung berpindah ke kompetitor.
Hal ini tergambar dari rating di marketplace.
Masalah seperti rasa produk berubah, produk yang datang tidak sesuai dengan deskripsi, hingga pelayanan tidak ramah sangat memengaruhi loyalitas pelanggan.
2. Persaingan yang Semakin Ketat dan Harga Tidak Kompetitif
Ketika pasar semakin ramai dan banyak pemain baru masuk dengan penawaran lebih menarik, bisnis harus bisa bersaing baik dari sisi kualitas maupun harga.
Jika harga yang ditawarkan tidak kompetitif atau tidak sepadan dengan manfaat produk, konsumen bisa dengan mudah beralih ke kompetitor yang memberikan value lebih baik.
3. Kurangnya Inovasi
Penyebab penjualan menurun berikutnya ialah kurangnya invovasi dari penjual.
Produk yang tidak mengalami pembaruan atau penyegaran dalam waktu lama bisa membuat konsumen bosan.
Kurangnya inovasi dalam hal varian produk, kemasan, promo, atau layanan juga berkontribusi terhadap turunnya minat beli.
Dalam industri yang cepat berubah, kecepatan berinovasi menjadi nilai tambah.
Anda suka tak suka harus mengikuti tren yang sedang diikuti oleh pasar.
4. Strategi Pemasaran dan Visibilitas yang Lemah
Bisnis yang tidak memiliki strategi pemasaran yang efektif akan kesulitan menjangkau target audiens.
Di era digital, visibilitas di media sosial, mesin pencari (SEO), hingga marketplace sangat menentukan eksistensi sebuah brand.
Minimnya promosi atau pendekatan pemasaran yang kaku akan membuat brand sulit dikenali.
Bayangkan saja, bila toko sulit ditemukan, bagaimana Anda bisa mendapatkan penjual?
Maka itu, visibilitas harus dihitung dan dioptimalkan sebaik mungkin.
5. Perubahan Perilaku dan Preferensi Konsumen
Preferensi konsumen berubah seiring tren dan perkembangan teknologi.
Konsumen saat ini lebih peka terhadap kenyamanan, efisiensi, dan gaya hidup.
Bisnis yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku ini akan kehilangan relevansinya.
Misalnya, konsumen mulai membeli produk berdasarkan konten yang dibuat, sementara jika hanya berjualan tanpa membuat konten, Anda akan tertinggal.
6. Manajemen Persediaan dan Operasional yang Lemah
Stok barang yang tidak tersedia, terlalu banyak, atau sistem distribusi yang tidak efisien bisa menyebabkan kehilangan penjualan.
Selain itu, masalah operasional seperti pengiriman yang lambat, sistem pembayaran yang tidak ramah pengguna, atau pelayanan pasca pembelian yang buruk juga menjadi faktor penentu.
7. Faktor Eksternal: Ekonomi dan Regulasi
Faktor eksternal seperti inflasi, penurunan daya beli, pandemi, perubahan regulasi, atau kondisi ekonomi global bisa berdampak langsung terhadap penjualan.
Walau tidak bisa dikendalikan sepenuhnya, tetapi kesiapan dan respons strategi bisnis terhadap kondisi ini sangat penting.
Contoh, pemerintah dalam waktu dekat akan mematok pajak kepada marketplace.
Kondisi tersebut memaksa seller untuk beradaptasi, misalnya dengan menaikan harga jual.
Hal itu bukan tak mungkin membuat konsumen enggan untuk membeli produk karena kenaikan harga.
Maka jangan heran, bila penurunan penjualan bisa terjadi secara signifikan.
8. SDM dan Proses Internal Tidak Optimal
Karyawan yang tidak terlatih dengan baik, sering berganti, atau SOP (Standard Operating Procedure) yang tidak jelas akan berdampak pada performa bisnis secara keseluruhan.
Pelayanan yang tidak konsisten dan pengalaman pelanggan yang buruk sering kali berasal dari manajemen internal yang lemah.
Solusi Menghadapi Penurunan Penjualan
Berdasarkan berbagai penyebab penjualan menurun di atas, berikut beberapa langkah konkret dan mendalam yang dapat diterapkan untuk mengatasi penurunan penjualan:
Tingkatkan kualitas produk dan layanan secara konsisten. Lakukan uji coba dan evaluasi rutin terhadap produk, terima masukan pelanggan sebagai bahan peningkatan, dan pastikan seluruh tim memahami standar kualitas yang diharapkan.
Pantau pesaing dan sesuaikan strategi harga. Lakukan benchmark terhadap kompetitor utama. Jika tidak bisa bersaing dari sisi harga, tawarkan keunggulan lain seperti layanan lebih baik, bonus loyalitas, atau packaging eksklusif.
Lakukan inovasi secara berkala. Tinjau ulang portofolio produk, hadirkan edisi terbatas, kolaborasi dengan brand lain, atau perbarui desain kemasan dan strategi storytelling agar tetap relevan dan menarik minat baru.
Perkuat strategi pemasaran digital. Bangun konten yang edukatif dan engaging di media sosial, tingkatkan performa SEO website, manfaatkan iklan berbayar dengan target audience yang tepat, serta jalin kerja sama dengan influencer atau affiliate marketer.
Pahami dan adaptasi dengan tren konsumen. Gunakan survei online, polling, atau data insight dari platform digital untuk mengidentifikasi perubahan perilaku konsumen.
Segera sesuaikan channel distribusi, kemasan, atau metode pembelian agar tetap user-friendly.
Optimalkan manajemen operasional dan persediaan. Terapkan sistem inventaris digital, lakukan perencanaan stok berbasis data, dan pastikan tim logistik responsif dalam proses pengiriman maupun retur.
Kecepatan dan akurasi jadi kunci di era serba instan.
Siapkan strategi mitigasi risiko eksternal. Misalnya dengan menjangkau segmen pasar baru, diversifikasi produk yang relevan, menjaga cash flow bisnis, dan membentuk tim crisis management untuk menghadapi skenario tak terduga.
Investasi pada pelatihan dan pengembangan SDM. Buat sistem pelatihan onboarding dan upskilling yang berkelanjutan.
Karyawan yang kompeten, loyal, dan memahami nilai brand akan menciptakan pengalaman pelanggan yang positif.
Butuh Pendampingan Toko Marketplace? Ordal Siap Bantu
Jika ingin toko tetap stabil dan tidak mengalami penurunan penjualan, Anda bisa meminta pendampingan dari Ordal.
Ordal menyediakan layanan pendampingan dan bimbingan yang menyeluruh untuk seller di marketplace.
Tim Ordal tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga membantu menganalisis secara tepat apa yang menjadi penyebab turunnya performa toko Anda, baik dari sisi produk, visibilitas, hingga strategi pemasaran.
Kelebihan utama dari Ordal terletak pada akses informasi atau bocoran informasi yang lebih akurat dan strategis.
Ordal memiliki bocoran insight langsung dari platform besar seperti Shopee dan TikTok, yang memungkinkan seller memahami pola algoritma, tren produk, dan kampanye yang sedang berlangsung.
Ini tentu menjadi nilai lebih untuk Anda yang ingin lebih unggul dari kompetitor.
Dengan pengalaman menangani ratusan seller dari berbagai level, Ordal siap menjadi partner terpercaya untuk membantu Anda mengembangkan toko dan menjaga penjualan tetap stabil.
Kesimpulan
Penurunan penjualan di marketplace bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kualitas produk yang menurun, persaingan harga, kurang inovasi, strategi promosi lemah, hingga perubahan perilaku konsumen.
Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa berdampak serius pada kelangsungan toko.
Untuk mengatasinya, seller perlu meningkatkan kualitas, rutin berinovasi, memahami tren pasar, dan mengoptimalkan strategi pemasaran.
Bila membutuhkan pendampingan, Ordal siap membantu menganalisis masalah dan memberikan solusi berbasis data serta insight dari platform besar seperti Shopee dan TikTok.
***Foto: freepik.com