Omzet adalah salah satu aspek penting yang menjadi ukuran sukses tidaknya Anda berjualan. Maka itu, memahami cara menghitung omzet jadi hal yang wajib dikuasai setiap pelaku bisnis.
Kenapa? Karena omzet mencerminkan seberapa besar penghasilan yang berhasil Anda kumpulkan dari penjualan produk tertentu.
Jika penghasilan masih kecil, mungkin omzet mudah dihitung secara sederhana.
Namun, ketika toko online atau marketplace Anda sudah berkembang dan pendapatannya besar, cara menghitung omzet bisa jadi lebih kompleks.
Tanpa perhitungan yang tepat, Anda bisa saja keliru menilai performa bisnis Anda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung omzet dan contohnya secara detail, sekaligus bagaimana menghitung profit agar gambaran keuntungan yang didapat lebih jelas.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Omzet Penjualan?
Ingin omzet dan profit lebih terukur? Biar Ordal yang dampingi. Saatnya kelola bisnis lebih strategis dengan bimbingan langsung dari ahlinya!
Menurut buku Smart Register, UMKM dan Pendapatan Asli Daerah, Omzet penjualan adalah total pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa dalam periode tertentu, bisa harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan.
Perlu dipahami, omzet bukanlah keuntungan atau kerugian.
Besarnya omzet hanya menunjukkan jumlah transaksi yang terjadi.
Jika omzet besar tetapi keuntungan kecil, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya ketidakefisienan dalam pengelolaan bisnis.
Kemudian menurut Swastha (2005:34) omzet dapat diartikan sebagai akumulasi nilai penjualan produk atau jasa yang dihitung secara menyeluruh dalam jangka waktu tertentu atau dalam satu siklus akuntansi.
Cara Menghitung Omzet
Menghitung omzet pada dasarnya cukup sederhana, yaitu dengan menjumlahkan seluruh hasil penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu.
Rumus dasarnya adalah:
Omzet = Jumlah Produk Terjual × Harga Jual per Produk
Perhitungan tersebut bisa diterapkan dalam skala harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan, tergantung kebutuhan bisnis Anda.
Contoh Perhitungan Omzet
Agar lebih jelas, mari lihat ilustrasi sederhana contoh perhitungan omzet.
Misalnya, Anda memiliki toko di marketplace yang menjual tiga jenis produk:
- Produk A: Terjual 50 pcs dengan harga Rp30.000
- Produk B: Terjual 30 pcs dengan harga Rp50.000
- Produk C: Terjual 20 pcs dengan harga Rp100.000
Maka perhitungan omzetnya adalah:
- Produk A: 50 × Rp30.000 = Rp1.500.000
- Produk B: 30 × Rp50.000 = Rp1.500.000
- Produk C: 20 × Rp100.000 = Rp2.000.000
Total Omzet = Rp1.500.000 + Rp1.500.000 + Rp2.000.000 = Rp5.000.000
Dari perhitungan ini, omzet toko Anda dalam periode tertentu (misalnya satu bulan) adalah Rp5.000.000.
Nantinya, untuk mengetahui profit bersih, omzet ini harus dikurangi biaya operasional, modal produk, hingga ongkos promosi.
Apa Itu Profit dan Bedanya dengan Omzet?
Butuh pendampingan untuk menghitung omzet atau ingin omzet toko Anda terus naik? Yuk, bekerja sama dengan Ordal sekarang juga!
Banyak penjual kerap salah paham menganggap omzet sama dengan profit.
Padahal, keduanya berbeda.
Omzet adalah total pendapatan kotor yang masuk dari hasil penjualan dalam periode tertentu, tanpa melihat biaya.
Profit adalah keuntungan bersih yang diperoleh setelah omzet dikurangi semua biaya, mulai dari modal produk, ongkos operasional, hingga biaya promosi.
Simpelnya, omzet menunjukkan seberapa besar perputaran uang di toko Anda, sedangkan profit menunjukkan seberapa besar keuntungan yang benar-benar Anda nikmati.
Cara Menghitung Profit
Rumus umum menghitung profit adalah:
Profit = Omzet – (Harga Pokok Penjualan + Biaya Operasional + Biaya Lain-lain)
Keterangan:
- Harga Pokok Penjualan (HPP): biaya modal produk.
- Biaya Operasional: gaji karyawan, sewa, listrik, packaging, dll.
- Biaya Lain-lain: ongkos promosi, subsidi ongkir, hingga komisi marketplace.
Contoh Perhitungan Profit di Marketplace
Bayangkan omzet toko Anda di marketplace mencapai Rp5.000.000 dalam satu bulan.
Dari jumlah itu, ada biaya yang harus dikeluarkan:
- Modal produk (HPP): Rp3.000.000
- Biaya operasional (gaji, listrik, kemasan): Rp500.000
- Biaya lain-lain (iklan, komisi marketplace, subsidi ongkir, dll): Rp700.000
Maka perhitungan profitnya adalah:
- Profit = Rp5.000.000 – (Rp3.000.000 + Rp500.000 + Rp700.000)
- Profit = Rp5.000.000 – Rp4.200.000
- Profit = Rp800.000
Artinya, meski omzet toko Anda Rp5 juta, keuntungan bersih yang bisa dinikmati hanya Rp800 ribu setelah dipotong semua biaya.
Maksimalkan Omzet dan Profit Bersama Ordal
Jika Anda ingin omzet dan profit semakin optimal saat berjualan di marketplace, bekerja sama dengan Ordal bisa menjadi pilihan tepat.
Melalui pendampingan yang menyeluruh, Ordal akan membimbing Anda dalam mengelola toko online, mulai dari strategi penjualan, cara meningkatkan omzet, hingga menemukan langkah terbaik agar profit terus bertumbuh.
Lebih dari itu, Ordal juga siap membantu menganalisis dan membedah kompetitor.
Dengan begitu, posisi brand Anda di marketplace bisa semakin strategis dan mampu bersaing dengan lebih efektif.
Keunggulan lain dari Ordal tidak hanya berasal dari pengalaman mendampingi banyak seller, tetapi juga karena Ordal memiliki akses informasi eksklusif atau “bocoran” langsung dari pihak marketplace besar seperti Shopee dan TikTok Shop.
Hal ini tentu memberi nilai tambah yang tidak dimiliki semua agency, sehingga strategi bisnis Anda bisa lebih tepat sasaran.
Kesimpulan
Memahami cara menghitung omzet sangat penting bagi setiap penjual, terutama di marketplace yang persaingannya ketat.
Omzet memberi gambaran seberapa besar pendapatan kotor yang masuk, sedangkan profit menunjukkan keuntungan bersih yang benar-benar bisa dinikmati setelah dikurangi biaya.
Jika ingin omzet dan profit semakin optimal, bekerja sama dengan Ordal bisa menjadi langkah cerdas.
Dengan pendampingan, analisis kompetitor, serta akses informasi langsung dari marketplace besar seperti Shopee dan TikTok Shop, Ordal siap membantu brand Anda mencapai posisi yang lebih strategis dan berdaya saing tinggi.
***Foto: freepik.com